Sebanyak 39,125 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Saudi Arabia, 63,25 Persen Kritis

- Selasa, 21 Juni 2022 | 00:08 WIB
Jamaah haji yang tiba dengan kondisi kritis sedang mendapat perawatan tim promosi kesehatan Indonesia di Madinah, Arab Saudi./www.ntbpos.com/ (Dok. Kemkes.go.id)
Jamaah haji yang tiba dengan kondisi kritis sedang mendapat perawatan tim promosi kesehatan Indonesia di Madinah, Arab Saudi./www.ntbpos.com/ (Dok. Kemkes.go.id)

NTBPOS.com - Berdasarkan data hasil rekapan dari tim promosi kesehatan Indonesia, sebanyak 39,125 jemaah haji (CJH) dari 99 kloter tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Saudi Arabia, pada Jumat, 17 Juni 2022, pukul 14.00 WAS.

Dikutip dari situs Kemkes.go.id, Senin, 20 Juni 2022, sebanyak 39,125 jamaah yang sudah tiba, jika dipersentasikan, sebanyak 63,25 persen jamaah haji dalam kondisi kritis.

“Dari 99 kelompok kloter yang sudah tiba di Bandara AMAA, ada 39.125 jamaah haji dengan persentase jamaah kritis 63,25 persen,“ kata anggota promkes, dr Aris Yudhariansyah.

Baca Juga: Tim NTB Care & Dinkes NTB Pastikan Aduan Kesehatan Terfasilitasi Dengan Baik

Aris menuturkan, mengenai hasil deteksi dini tim promosi kesehatan sudah memberikan penyuluhan kepada 2.343 jamaah haji. Ditemukan sejumlah 269 kasus penyakit yang dialami jamaah haji.

“Dari 269 kasus ini, lima sampai empat kasus adalah gangguan kardiovaskuler, sementara satu kasus dari penyakit degeneratif lain seperti diabetes dan hipertensi,“ katanya.

Menyangkut upaya kesehatan, lanjut Haris, bagi jamaah mempunyai penyakit termasuk dalam golongan resiko tinggi, di tanah air bisa lebih mempersiapkan dirinya. Seharusnya, dokter pemeriksa awal jamaah haji di Puskesmas daerah harusnya lebih ketat lagi.

“Sehingga kriteria resiko tinggi itu sudah disematkan dan sudah diobservasi sejak pemeriksaan pertama kesehatan jamaah haji,“ ujar Haris.

Baca Juga: Soal Jampersal, Aktivis Sosial Sesalkan Keputusan Dinas Kesehatan Lombok Barat

Lebih lanjut, Dia mengatakan, ketika jamaah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di embarkasi haji, maka hasilnya tinggal final cek kesehatan saja, mengacu pada hasil medical record yang sudah didapat dari daerah.

Dokter juga bisa menambah pemeriksaan terhadap keluhan-keluhan jamaah saat menjelang keberangkatan.

“Berdasarkan pemeriksaan free flight itu bisa diputuskan dengan cepat, ini jamaah haji layak atau tidak layak melakukan perjalanan ke Saudi Arabia,“ imbuhnya. np

Editor: Suandi Yusuf

Sumber: Kemkes.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X