Direktur Kerjasama dan Humas Universitas Hamzanwadi (Unham), Dr Muhammad Halqi . / Foto: Dok/www.ntbpos.com
LOMBOK TIMUR, NTBPOS.com - Universitas Hamzanwadi (Unham) terus membangun jejaring untuk bersinergi dengan berbagai pihak untuk melaksanakan program.
Kali ini UNHAM bersama Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia (UPSI) melakukan kerjasama dalam bentuk kuliah internasional.
Direktur Kerjasama dan Humas UNHAM Dr Muhammad Halqi mengatakan, kegiatan ini merupakan mewujudkan komitmen kampus UNHAM dengan motto religious dan competitive.
Kuliah internasional ini digelar secara virtual dengan platform webex diikuti 500 orang peserta, baik dosen maupun mahasiswa kedua kampus tersebut.
"Di tengah menggaungnya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memaksimalkan semua potensi. Terlebih lagi dengan kecanggihan teknologi," ungkap Halqi melalui keterangan tertulis, Rabu 03 November 2021.
Dia menyebutkan, program MBKM ini menuntut kampus bersama seluruh sivitas akademika harus mempunyai kapasitas baru untuk menjadi SDM di masa depan yang siap untuk berpengalaman hari ini dan merancang di hari esok.
Oleh sebab itu kata dia, UNHAM terus berusaha menjemput peluang yang bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan kampus. Termasuk proses perkuliah yang dilaksanakan hari ini. Apalagi antar negara.
Melalui kerjasama ini, banyak hal yang bisa diambil. Tidak hanya dalam konteks ilmu pengetahuan, namun bisa menjadi ajang saling memperkenalkan seni budaya pada masyarakat mancanegara.
"Selain mendapatkan ilmu pengetahuan, kita juga dapat informasi. Termasuk pengenalan seni budaya. Tadi ada pentas seni juga saat acara," ujarnya.
Lebih lanjut Halqi menegaskan, persaingan global saat ini membutuhkan inovasi termasuk dalam pembelajaran. Sekarang ini, pembelajaran tidak bisa hanya mengacu pada text book seperti cara belajar selama ini.
"Oleh karena itu, kita perlu menyiapkan SDM unggul, menguasai berbagai bidang keilmuan. Kita harus siap berkolaborasi lintas disiplin keilmuan, dan siap jadi penyelesai komplekstitas permasalahan,” tegas doktor jebolan UNJ itu. np