Pentas tari monolog dan screening video clip sasak berjudul "Sembahulun" salah satu program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS yang ditampilkan SMPN 1 Sembalun, Sabtu malm, 30 Oktober 2021. / Foto : Deni Umar Dani/www.ntbpos.com
LOMBOK TIMUR, NTBPOS.com - Melalaui program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang diselenggarakan selama dua bulan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) ingin mengembalikan minat Seni dan talenta peserta didik tingkat sekolah dasar dan menengah pertama.
Tahun 2021 ini, dinas Dikbud melalui program GSMS memilih 16 sekolah, salah satunya Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sembalun, Kecamatan Sembalun yang menampilkan pentas tari monolog dan screening video clip sasak berjudul "Sembahulun".
"Ini merupakan pentas akhir kegiatan GSMS setelah dua bulan berjalan," kata Kepala dinas Dikbud Lotim, Achamad Dewanto Hadi, kepada NTBPOS.com di Lokasi acara, Sabtu, 30 OktoberĀ 2021.
Hadi menjelaskan, program GSMS merupakan program dari Direktorat Jenderal kementerian pendidikan dan kebudayaan, kemudian di tunjuk Dikbud Lotim untuk melaksanakannya.
Sebanyak 16 sekolah yang mendapat program tersebut di berikan opsi apa yang di tumbuhkan atau di tampilkan sesuai bakat peserta didiknya.
"Dari situ dapat dilihat potensi atau talenta peserta didik kita, dari kesenian dan kebudayaan yang di tampilkan,"ucapnya.
Berjalannya program ini, kata dia tidak lepas dari keterlibatan tim promosi Dikbud bidang kebudayaan, seniman lokal dan asisten seniman yang mendampingi satuan pendidikan untuk mengembangkan talenta anak sesuai dengan pilihan mereka.
Selama berlangsungnya kegitan tersebut, terlihat sudah menunjukan sesuatu yang baik dampaknya bagi satuan pendidikan dan bagi peserta didik.
"Ada ruang bagi mereka untuk mengembangkan kreativitasnya di bawah bimbingan para seniman secara terarah," ujaranya.
Hadi berharap, sekalipun tidak ada program pusat turun ke Lotim terkait kelanjutan GSMS tahun ini, adirinya akan mencoba reflikasi dengan kemampuan yang ada untuk memberikan kesempatan bagi sekolah sekolah lain.
"Karena ini baru sedikit dari sekolah yang ada di Lotim. Sekolah yang lain juga perlu dapat sentuhan dari program ini, "tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Sembalun, Zaenudin mengatakan, program GSMS salah satu ajang untuk membangkitkan minat seni peserta didik patut di apresiasi.
"Apa yang di tampilkan anak anak kita ini merupakan suatu kebangga yang luar biasa patut di apresiasi karena tidak semua sekolah di Lotim dapat berkesempatan menyalurkan bakat peserta didiknya melalui program GSMS," ucapanya.
Dari kegitan tersebut, kata Zaenudin, akan berusaha membangkitkan percaya diri peserta didiknya untuk berkreatifitas lagi. np