BP2MI : Praktik Percaloan Pengiriman PMI Ilegal Masih Tinggi

- Selasa, 30 Maret 2021 | 05:35 WIB
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani saat berkunjung ke Desa Jenggik Utara, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur, Selasa sore, 30 Maret 2021.  (Foto : Najamudin Annaji)
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani saat berkunjung ke Desa Jenggik Utara, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur, Selasa sore, 30 Maret 2021. (Foto : Najamudin Annaji)

Baca Juga: Pemprov Gerak Cepat Tangani Kasus Kapal Karam Pengangkut PMI Asal NTB

"Saya dan jajaran BP2MI, aparatur negara bisa makan dari gaji yang saya terima setiap bulan, demi Allah, insya Allah, berasal dari rakyat, berasal dari pekerja migran Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, Pimpinan Bidang Pemasaran Kantor BNI Cabang Mataram, Kadek Yulie Mahendri mengatakan, pihaknya membangun rumah edukasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) 2016 lalu.

Program tersebut merupakan bentuk dukungan  dari agenda yang diusung OJK, Bank Indonesia, dan Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak dalam mengembangkan bina keluarga BNI.

Baca Juga: Krisis Perdagangan Orang, Sejumlah Pemerhati PMI Lotim Gelar Aksi

"Rumah edukasi ini kita resmikan tepatnya di bulan Juli 2016," katanya.

Rumah edukasi ini, tambahnya, dapat digunakan oleh beberapa kelompok bina desa setempat. Rumah edukasi PMI ini, lanjutnya, merupakan wujud apresiasi BNI kepada pekerja migran. Hal ini merupakan bentuk upaya pemberdayaan kepada pekerja dan keluarga.

Program ini berwujud rumah permanen dan menjadi tempat singgah para pekerja migran. Di rumah ini pula sebagai tempat mendapatkan berbagai informasi berupa pelatihan bahasa asing, penyedia akses internet, ruang komputer, perpustakaan, dan yang lainnya.

Baca Juga: Jumlah PMI Lotim Yang Terdata di BP2MI Hampir Mencapai Angka 250 Ribu

Program ini diperuntukan kepada calon pekerja yang hendak berangkat. Di lain sisi, untuk keluarga yang bersangkutan.

"Untuk mengembangkan diri dari berbagai pengetahuan dan keterampilannya mereka sebagai bekal," tandasnya.

Terpisah, Kepala Desa Jenggik Utara, Nasri mengatakan, Pemdes benar-benar peduli dengan pahlawan devisa tersebut. Baik dari urusan penempatan, pemberangkatan sampai kepulangannya.

"Kita ada perdes khusus terkait hal itu," ucapnya.

Baca Juga: Jumlah PMI Lotim Yang Terdata di BP2MI Hampir Mencapai Angka 250 Ribu

Bahkan, lanjutnya, Pemdes juga menangani maslah yang dihadapi seperti kematian saat bekerja, atau para pekerja tak sampai ke lokasi tujuan.

Halaman:

Editor: Najamudin Annaji

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X